Selasa, 08 Juni 2010

jadwal piala dunia 2010 south afrika


nilah Jadwal Lengkap Piala Dunia 2010
Berikut jadwal lengkap Piala Dunia 2010, termasuk skema babak gugur hingga final.
5 Des 2009 01:55:14
Share
Buzz It
adidas Jabulani Official 2010 World Cup Match Ball (adidas)
Galeri Foto
Perbesar
adidas Jabulani Official 2010 World Cup Match Ball (adidas)
Hal-Hal Terkait
Oleh Theo Mathias

(Waktu dalam WIB)

Grup A:
11 Juni 2010
21:00 Afrika Selatan v Meksiko, Soccer City, Johannesburg
12 Juni 2010
01:30 Uruguay v Prancis, Cape Town Stadium, Cape Town

17 Juni 2010
01:30 Afrika Selatan v Uruguay, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
17 Juni 2010
18:30 Prancis v Meksiko, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

22 Juni 2010
21:00 Meksiko v Uruguay, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
21:00 Prancis v Afrika Selatan, Free State Stadium, Bloemfontein

Grup B:
12 Juni 2010
18:30 Argentina v Nigeria, Ellis Park Stadium, Johannesburg
21:00 Korea Selatan v Yunani, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

17 Juni 2010
21:00 Argentina v Korea Selatan, Soccer City, Johannesburg
18 Juni 2010
01:30 Yunani v Nigeria, Free State Stadium, Bloemfontein

23 Juni 2010
01:30 Yunani v Argentina, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
01:30 Nigeria v Korea Selatan, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup C:
13 Juni 2010
01:30 Inggris v Amerika Serikat, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
13 Juni 2010
18:30 Aljazair v Slovenia, Peter Mokaba Stadium, Polokwane

18 Juni 2010
21:00 Inggris v Aljazair, Cape Town Stadium, Cape Town
19 Juni 2010
01:30 Slovenia v Amerika Serikat, Ellis Park Stadium, Johannesburg

23 Juni 2010
21:00 Amerika Serikat v Aljazair, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria
21:00 Slovenia v Inggris, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

Grup D:
13 Juni 2010
21:00 Jerman v Australia, Moses Mabhida Stadium, Durban
14 Juni 2010
01:30 Serbia v Ghana, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

18 Juni 2010
18:30 Jerman v Serbia, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
19 Juni 2010
18:30 Ghana v Australia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

24 Juni 2010
01:30 Australia v Serbia, Mbombela Stadium, Nelspruit
01:30 Ghana v Jerman, Soccer City, Johannesburg

Grup E:
14 Juni 2010
18:30 Belanda v Denmark, Soccer City, Johannesburg
21:00 Jepang v Kamerun, Free State Stadium, Bloemfontein

19 Juni 2010
21:00 Belanda v Jepang, Moses Mabhida Stadium, Durban
20 Juni 2010
01:30 Kamerun v Denmark, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

25 Juni 2010
01:30 Denmark v Jepang, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg
01:30 Kamerun v Belanda, Cape Town Stadium, Cape Town

Grup F:
15 Juni 2010
01:30 Italia v Paraguay, Cape Town Stadium, Cape Town
15 Juni 2010
18:30 Selandia Baru v Slowakia, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg

20 Juni 2010
18:30 Italia v Selandia Baru, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Slowakia v Paraguay, Free State Stadium, Bloemfontein

24 Juni 2010
21:00 Paraguay v Selandia Baru, Peter Mokaba Stadium, Polokwane
21:00 Slowakia v Italia, Ellis Park Stadium, Johannesburg

Grup G:
15 Juni 2010
21:00 Brasil v Korea Utara, Ellis Park Stadium, Johannesburg
16 Juni 2010
01:30 Pantai Gading v Portugal, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth

21 Juni 2010
01:30 Brasil v Pantai Gading, Soccer City, Johannesburg
21 Juni 2010
18:30 Portugal v Korea Utara, Cape Town Stadium, Cape Town

25 Juni 2010
21:00 Korea Utara v Pantai Gading, Mbombela Stadium, Nelspruit
21:00 Portugal v Brasil, Moses Mabhida Stadium, Durban

Grup H:
16 Juni 2010
18:30 Spanyol v Swiss, Moses Mabhida Stadium, Durban
21:00 Honduras v Cili, Mbombela Stadium, Nelspruit

21 Juni 2010
21:00 Spanyol v Honduras, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth
22 Juni 2010
01:30 Cili v Swiss, Ellis Park Stadium, Johannesburg

26 Juni 2010
01:30 Swiss v Honduras, Free State Stadium, Bloemfontein
01:30 Cili v Spanyol, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria

16 Besar
26 Juni 2010, 21:00
Juara Grup A v Peringkat Kedua Grup B, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 49)

27 Juni 2010, 01:30
Juara Grup C v Peringkat Kedua Grup D, Royal Bafokeng Stadium, Rustenburg (Partai 50)

27 Juni 2010, 21:00
Juara Grup D v Peringkat Kedua Grup C, Free State Stadium, Bloemfontein (Partai 51)

28 Juni 2010, 01:30
Juara Grup B v Peringkat Kedua Grup A, Soccer City, Johannesburg (Partai 52)

28 Juni 2010, 21:00
Juara Grup E v Peringkat Kedua Grup F, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 53)

29 Juni 2010, 01:30
Juara Grup G v Peringkat Kedua Grup H, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 54)

29 Juni 2010, 21:00
Juara Grup F v Peringkat Kedua Grup E, Loftus Versfeld Stadium, Pretoria (Partai 55)

30 Juni 2010, 01:30
Juara Grup H v Peringkat Kedua Grup G, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 56)

Perempat-Final
2 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 53 v Pemenang Partai 54, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 57)

3 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 49 v Pemenang Partai 50, Soccer City, Johannesburg (Partai 58)

3 Juli 2010, 21:00
Pemenang Partai 52 v Pemenang Partai 51, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 59)

4 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 55 v Pemenang Partai 56, Ellis Park Stadium, Johannesburg (Partai 60)

Semi-final
7 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 58 v Pemenang Partai 57, Cape Town Stadium, Cape Town (Partai 61)

8 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 59 v Pemenang Partai 60, Moses Mabhida Stadium, Durban (Partai 62)

Perebutan Juara Ketiga
11 Juli 2010, 01:30
Tim Kalah Partai 61 v Tim Kalah Partai 62, Nelson Mandela Bay Stadium, Port Elizabeth (Partai 63)

Final
12 Juli 2010, 01:30
Pemenang Partai 61 v Pemenang Partai 62, Soccer City, Johannesburg (Partai 64)

Sabtu, 22 Mei 2010

Perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal


Dunia kognitif pada masa anak-anak prasekolah ialah kreatif, bebas, dan penuh imajinasi,. Didalam seni mereka, matari kadang-kadang berwarna hijau, dan langit berwarna kuning, mobil menggambang diawan burung pelikan mencium anjing laut, dan manusia seperti kecebong. Imajinasi anak-anak terus bekerja, dan daya serap mental mereka tentang dunia makin meningkat. Cakupan bahasan kita tentang perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak berfokus pada tahap pemikiran praoperasional pigaet, pemrosesan informasi,perkembangan bahasa, teori perkembangan vygotsky dan pendidikan awal masa anak-anak.
1). Tahap pemikiran praoperasional pigaet
Tahap praoprasional terentang antara usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap ini konsep yang stabil mulai dibentuk, penalaran mental muncul, egosentris mulai kuat dan kemudian lemah, serat keyakinan terhadap hal magis terbentuk. Pemikiran praoprasional ialah awal dari kemampuan untuk merekontruksi pada tingkat pemikiran yang telah dilakukan didalam perilaku. Pemikiran praoprasional juga mencangkup peralihan penggunan simbol dari primitif kepada yang lebih canggih.pemikiran praoprasional dapat dibagi menjadikedalam 2 sub tahap: subtahap fungsi simbolis dan subtahap pemikiran intuitif.
• Subatahap fungsi simbolis
Subtahap fungsi simbolis ialah subtahap pertama pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 2 hingga 4 tahun. Pada subtahap ini, anak-anak mengembangkan kemampun untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada.
Kemampuann untuk berpikir simbolis semacam itu disebut ”fungsi simbolis” dan kemampuan itu mengembangkan secara cepat dunia mental anak. Anak-anak kecil menggunakan disain corat-coretuntuk menggambarkan manusia, rumah, mobil, awan, dll.
Egosentrisme ialah suatu ciri pemikiran praoperasional yang menonjol, egosentrisme merupakan suatu kemampuan untuk membedakan antara prespektif seseorang dengan prespektif orang lain.
• Subtahap pemikiran intuitif
Subtahap pemikiran ialah subtahap kedua setelah pemikiran praopersional yang terjadi kira-kira usia 4 sampai 7 tahun.pada sub tahap ini anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan inggin tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Piaget menyebut periode waktu ini ”intuintif” karena anak-anak berusia muda tampaknya begitu yakin tentang penggetahuan dan pemahaman mereka tetapi belum begitu sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu.maksudnya mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa mengunakan pemikiran rasional.
2). Pemrosesan informasi
Kita tidak dapat mempelajari tahap-tahap perkembangan kognitif anak-anak seperti yang dilakukan pigaet tetapi kita dapat juga mempelajari proses kognitif yang berbeda dari dunia mnetal anak-anak kecil. Dua keterbatasan dalam hal perhatian dan ingatan.yakni dua bidang yang penting yang terlibat dalam cara anak kecil memproses informasi.
Memori ingatan.
Ingatan adalah suatu proses sentral dalam perkembangan koggnitif anak. Ingatan meliputi penyimpanan informasi terus menerus. Ingatan sadar mulai umur 7 bulan.
Analisis tugas.
Tekanan penting lain dalam prespektif pemprosesn informasi ialah mengidentifikasikan komponen-komponen tugas yang akan dilaksanakan oleh anak (klahr, 1990). Para psikologi pemprosesan informasi terbuka minatnya oleh kemungkinan bahwa bila tugas dibuat menarik dan sederhana, anak-anak dapat menunjukkan kematangan kognitif yang lebih besar daripada yang disadari oleh piaget. Strategi ini diikuti untuk menentukan apakah anak-anak prasekolah akan dapat berfikir tentang silogisme -sejenis masalah penalaran yang terdiri atas dua premis, atau pernyataan yang dianggap benar, ditambah suatu kesimpulan (hawkins&others, 1984).
A. Perkembangan bahasa
Pemahaman anak-anaka berusia muda kadang-kadang melampui tingkat kemampuan bicara mereka.seorang anak berusia 3 tahun, yang tertawa gembira ketika angin musim panas yang keras menerpa rambut dan mengelitik kulit mereka berkomentar ”angin membelitku”orang dewasa akan bingung mendegar ”apapun tidak boleh dipecahkan hanya pirirng dan gelas” ketika yang dia maksudkan adalah tidak ada yang dapat pecah kecuali pirirng dan gelas.
Perluasan tahap-tahap brown.
Lima tahap Roger Brown merupakan model yang berguna dalam menggambarkan perkembangan bahasa anak-anak kecil. Ini meliputi panjang rata-rata ucapan, rentang usia, karakteristik bahasa, dan variasi kalimat.
Sistem aturan.
Sistem aturan meliputi perubahan-perubahan dalam fonologi, morfologi, sintaks, semantik, prakmatik selama tahun-tahun masa anak-anak.
3. Teory perkembangan vygotsky
Zone ofproximal defelopment (ZPD)
ZPD adalah istilah vygotsky untuk tugas-tugas yang cukup sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang bisa dikuasai dengan bimbingan dan bantuan orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.

PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK KECIL

2.2 Tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak.
tugas perkembangan dalam masa kanak-kanak awal antara lain:
• Belajar membedakan jenis kelamin.
• membentuk konsep-konsep dari kenyataan sosialda physik yang sederhana.
• belajar menghubungkan dirinya secara emosional, dengan orang tua, saudara dan orang lain.
• Belahjar membedakan antara yang benar dan yang salah.
• Belajar keterampilan physik yang diperlukan untuk ketermpilan yang sederhana.
• Belajar bergaul dengan teman sebaya.
• Memperkembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari.
Orang tua dan pendidik memiliki kewajiban dan tanggung jawab uintuk memberikan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan oleh anak-anak, untuk memenuhi tugas-tugas perkembanganyang harus dipenuhinya.
2.7 Fungsi bermain dalam masa kanak-kanak awal.
Bermain adalah suatu kesibukan yang dipilih sendiri oleh seseorang, jadi tidak dipaksakan.
Terdapat beberapa teori permainan anak, antara lain:
1. Teori rekreasi dari Schaller dan lazarus.
Permainan adalah suatu kesibkan yang dilawankan dengan bekerja dan ketekunan. Orang menjalankan hal itu karena dia capek, jadi setelah dia jenu setelah mengerjakan sesuatu.
2. Teori kelebihan tenaga (haroet spencer).
Pencentusan keluar tenaga atau energy yang lebih, artinya yang masih terdapat dalam diri seseorang. Tenaga yang belum digunakan dia gunakan untuk bermain.
3. Teori atavistis (Stanley hall).
Teori ini berhubungan dengan teori biogenetic yang mengatakan, bahwa anak dalam perkembangan jiwanya mengalami fase-fase yang dialami oleh manusia dalam perkembanganya. Permainan adalah pencetusan dari dalam diri si anak yang diperolah dari keturunanya.
4. Teori biologis atau teori latihan pendahuluan (kral groos).
Masa bermain adalah waktu anak belajar menyesuiakan diri dengan kedaan-keadaan yang akan dialaminya dalam kehidupanya di kemudian hari. Misalnya, anak bermain ibu-ibuan, anak-anakan, dokter-dokteran, dan sebagainya.

PERATURAN dan NOMOR DALAM PERLOMBAAN RENANG


1.1 Peraturan Perlombaan Renang.
A. Khusus Perlombaanrenang
1. Tidak ada pengelompokkan umur/kelas
2. Susunan acara perlombaan dan nomor-nomor perlombaan
3. Pelaksanaan perlombaan
a Menggunakan peraturan perlombaan PRSI/FINA.
b Semua nomor perlombaan dilaksanakan langsung final (timed – final)
c Semua nomor perlombaan menggunakan peraturan 2 kali start
4. Jumlah peserta dan nomor perlombaan
a. Tiap nomor perlombaan diwakili maksimal 1 orang per daerah
b. Tiap peserta diwajibkan mengikuti minimal 1 nomor, maksimal 4 nomor yang dilombakan
5. Protes
a. Panitia pelaksana perlombaan merupakan instansi terakhir yang menentukan kepada setiap persoalan yang belum/tidak tercantum dalam peraturan perlombaan dan ketua perlombaan menampung protes dalam persoalan tersebut serta memberikan keputusan sebagai instansi pertama dan terakhir
b. Semua protes dinyatakan resmi dan dapat diterima oleh ketua perlombaan apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1). Setiap protes harus disampaikan tertulis dan harus ditandatangani oleh manager yang bersangkutan
2). Setiap protes harus diajukan selambat-lambatnya 30 menit setelah acara/nomor perlombaan yang diprotes berakhir dengan disertai pembayaran Rp. 100.000,-.

1.2 Susunan Seri, Semi Final dan Final

a. Seri (Heats)

1. Waktu terbaik dari seluruh peserta yang dibuat dalam waktu dua belas (12) bulan menjelang batas akhir (dead line) hari perlombaan, harus didaftarkan pada formulir pendaftaran dan disusun berdasarkan urutan waktu oleh panitia penyelenggara. Perenang yang tidak memasukan catatan waktu yang resmi dipertimbangkan sebagai yang terendah dan ditempatkan pada posisi yang terakhir dengan tanpa catatan waktu dari semua pendaftaran. Penempatan dari para perenang yang memiliki catatan waktu, atau lebih dari satu perenang yang tidak memiliki catatan akan ditentukan dengan undian. Para perenang harus ditempatkan dalam lintasan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam empat (4) aturan pada SW.3.1.2 dibawah ini Para perenang akan ditempatkan dalam seri percobaan sesuai dengan waktu yang didaftarkan dalam cara berikut
1.1 Bila satu seri, Ini akan di tempatkan sebagai Final dan renangnya dilakukan pada sesi final.
1.2 Bila dua seri, Perenang tercepat akan ditempat pada seri kedua, perenang tercepat berikutnya dalam seri satu, perenang tercepat berikutnya pada seri kedua, berikutnya pada seri satu, dan begitu seterusnya.
1.3 Bila tiga seri, Perenang tercepat akan ditempatkan dalam seri ketiga, tercepat berikutnya dalam seri kedua, tercepat berikutnya dalam seri satu, dan perenang ke empat berikutnyaharus ditempatkan dalan seri ketiga, perenang kelima dalam seri kedua, dan perenang tercepat ke enam dalam seri pertama, perenang tercepat ke tujuh dalam seri ke tiga, dst.
1.4 Bila Empat seri atau lebih, ketiga seri terakhir dari acara itu harus disusun sesuai dengan SW.3.1.1.3 diatas, seri terdahulu, tiga seri terakhir harus terdiri dari perenang tercepat berikutnya, seri terdahulu, empat (4) seri terakhir harus terdiri perenang tercepat berikutnya, dst. Lintasan akan ditetapkan dengan cara descending (turun dari besar ke kecil) dari waktu yang dimasukan dalam tiap seri, sesuai dengan rangka pola dalam SW.3.1.2 berikut.
1.5 Pengecualian, Bila dimana ada dua seri atau lebih dalam sebuah event, dengan begitu harus ada minimum tiga perenang dalam seri pendahuluan, tetapi apabila berikutnya ada yang mengundurkan diri ini akan mengurangi jumlah perenang, dengan begitru dalam seri ini akan kurang dari tiga.
2 Kecuali dalam acara 50.M pada kolam 50 M, penempatan lintasan seharusnya (lintasan nomor 1sisi sebelah kanan kolam renang kalau kita menghadap kolam renang dari sisi tempat start) dengan menempatkan perenang atau tim tercepat di lintasan tengah pada kolam itu, sesuai dengan nomor yang ada atau lintasan 3 atau lintasan 4, bila kolam renang memiliki 6 atau 8 lintasan, perenang yang memiliki waktu lebih cepat berikutnya akan ditempatkan di sebelah kirinya, seterusnya bergantian, yang lainnya di sebelah kanan dan kiri, sesuai dengan waktu yang dimasukkan. Para perenang yang tidak memiliki catatan waktu, penempetan lintasan bagi mereka dengan undian dalam pola tersebut diatas.
3 Bila acara 50.m dilakukan pada kolam renang 50 M, perlombaan tersebut dapat dilaksanakan atas kebijakan panitia penyelenggara, selain seperti yang biasanya dilakukan start dilakukan dari sisi tempat start ke sisi tempat pembalikan,,atau dari sisi pembalikan ke sisi tempat start, tergantung dari beberapa factor, misalnya keberadaan peralatan perjurian otomatis yang akurat, posisis starter, dan seterusnya. Panitia penyelenggara harus memberitahukan kepada para perenang atas ketetapan mereka dengan sebaik-baiknya sebelum kompetisi dimulai, bagaimanapun caranya lomba itu dilakukan , para perenang harus ditempatkan pada lintasan yang sama, sebagaimana seharusnya mereka ditempatkan, dimana keduanya start dan finishnya pada sisis tempat start.

b. Semi Final dan Final

1 Dalam semi final, seri harus ditentukan seperti dalam

2 Dimana seri pendahuluan tidak ada, lintasan akan ditetapkan sesuai dengan peraturan. Dimana seri pendahuluan atau semi final telah dilaksanakan ketetapan susunan lintasan berdasarkan bagaimanapun atas waktu yang dicapai dalam seri.

3 Dalam suatu acara, dimana perenang dari seri yang sama atau dari yang berbeda memiliki catatan waktu yang sama sampai satu per seratus detik, pada posisi 8 atau 16 mereka harus a swim off untuk menentukan perenang mana yang beruntung memasuki final, dengan begitu a swim off harus dilakukan tidak kurang dari satu jam, setelah semua perenang yang terlibatmenyelesaikan seri mereka. A swim off harus dilakukan bila catatan waktunya sama lagi.

4. Bila seorang perenang atau lebih mengundurkan diri dari semi final ke final, cadangan akan dipanggil sesuai urutan klasifikasinya dalam seri atau semi final, acara itu harus disusun ulang dan formulir harus mencantumkan dengan rinci perubahan atau cadangan sebagaimana yang diuraikan dalam SW.3.1.2.

Pada kompetisi yang lain cara undian dapat digunakan untuk menentukan posisi lintasan.

c. START

1. Start dalam lomba gaya bebas, gaya dada, gaya kupu, dan gaya ganti perorangan harus gengan loncat. Pada pluit panjang (SW. 2.1.5) dari referee, perenang harus melangkah naik ke atas starting platform dan diam di situ. Pada aba-aba take your marks dari starter, mereka harus segera ambil posisi start, dengan setidaknya satu kaki di depan dari starting pfla form, posisi tangan tidak ditentukan bila seluruh perenang telah diam, starter dapat memberikan tanda start.

2. Start dalam lomba gaya punggung dan gaya ganti estafet harus dari air, pada bunyi pluit panjang pertama dari referee (SW.2.1.5) para perenang harus segera masuk ke air. Pada pluit panjang kedua dari referee perenang harus segera kembali tanpa menunda-nunda ke posisi start (SW.6.1) dimana seluruh perenang telah ambil posisi start, starter harus memberikan aba-aba “Take your marks” , bila semua perenang telah diam, starter harus membarikan tanda start.
3. Dalam Olympci Games, World Championships dan acara FINA lainya aba-aba “Take Your Marks” harus dalam bahasa Ingris, Dan dalam start digunakan beberapa pengeras suara, pada tiap Starting Platform dipasang satu (1) pengeras suara.
4. Seorang perenang start, sebelum tanda start diberikan harus Disqualifikasi. Bila tanda start dibunyikan sebelum disqualifikasi dinyatakan, lomba tetap dilangsungkan, dan seorang perenang atau para perenang (melakukan pelanggaran) akan disqualifikasi setelah lomba selesai. Bila Disqualifikasi dinyatakan
Sebelum tanda start, tanda start harus tidak diberikan, tetapi perenang yang tersisa dipanggil kembali dan start lagi.


1.3 Management Perlombaan.
A. Panitia Pelaksana.
 Referee (1)
1. Mempunyai kewenangan untuk mengawasi semua semua petugas (Juri), menetapkan tugas mereka, dan memberikan petunjuk kepada mereka, sesuai dengan tugas khusus yang berhubungan peraturan dalam kompetisi. Referee harus melaksanakan semua aturan dan keputusan FINA, dan memutuskan jawaban atas semua pertanyaan yang berhubungan dengan jalan perlombaan yang sedang berlangsung, dan nomor lomba atau Kompetisi, dan menyelesaikan hal lain yang tidak tercakup dalam peraturan.
2. Referee dapat intervensi pada level tertentu dalam suatu kompetisi untuk memastikan bahwa peraturan FINA telah diperhatikan dan dilaksanakan, dan harus memutuskan terhadap semua protes yang berhubungan dengan kompetisi yang yang sedang berlangsung.
3. Bila menggunakan Juri Finish (Kedatangan) tanpa 3 pencatat waktu digital, Referee harus menetapkan dimana tempat yang dibutuhkan. Apa bila peralatan perjurian otomatis disediakan, penggunaan alat itu harus sesuai dengan uraian pada aturan.
4. Referee memastikan bahwa semua Juri yang dibutuhkan sudap berada pada tempat tugasnya untuk mengatur jalannya kompetisi. Referee boleh menetapkan cadangan bagi mereka yang absent (tidak hadir), tidak mampu atau tidak efficient. Referee boleh menetapkan Juri tambahan bila sesuai dengan kebutuhan.
5. Pada awal permulaan tiap nomor lomba. Referee memberikan tanda kepada perenang dengan tiupan pluit pendek pendek, agar perenang melepaskan seluruh pakaian kecuali pakaian renang, di lanjutkan dengan tiupan pluit panjang sebagai petanda bagi merekan untuk ambil posisi diatas starting platform (atau untuk gaya punggung dan estafet gaya ganti, mereka harus segera masuk kedalam air). Tiupan pluit panjang kedua, hendaknya membawa perenang gaya punggung dan estafet gaya ganti untuk segera mengambil posisi start. Dimana perenang dan Juri telah siap untuk start, Referee memberi isyarat kepada starter dengan merentangkan tangan, tanda bagi starter bahwa perenang dibawah kendali mereka. Referee tetap merentangkan tangannya sampai tandan start diberikan.
6. Referee harus menetapkan Disqualifikasi kepada perenang untuk pelanggaran terhadap aturan yang secara pribadi diketahuinya. Referee juga boleh menetapkan Disqualifikasi terhadap perenang yang melakukan pelanggaran dari yang dilaporkan kepadanya oleh juri lain yang berwenang. Seluruh disqualifikasi adalah pokok persoalan yang menjadi keputusan referee.
 Pengawas diruang control (1)
1. Mengawasi kerja waktu otomatis, termasuk memeriksa kamera pendukung waktu, bertanggungjawab untuk memeriksa hasil yang dicetak dari computer dan melaporkanya panitia.
2. Supervisor bertanggungjawab untuk memeriksa hasil pertukaran perenang dan melaporkan perenang yang mendahului start dalam estafet kepada referee.
3. Supervisor harus meninjau video yang digunakan mendukung waktu untuk memastikan perenang mendahului start.
4. Supervisor, megawasi pengunduran diri setelah seri atau finalmemasukan hasil kedalam formulir yang resmi, membuat daftar semua rekor baru yang telah dibuat, dan dimana diperlukan mengurus score penilaian.
 Juri Gaya (4)
1. Juri Gaya harus berlokasi di tiap sisi kolam, Masing masing juri gaya memastikan bahwa peraturan yang berhubungan dengan gaya yang dilakukan perenang dalam acara itu telah dilaksanakan dan memperhatikan juga pembalikan dan finish untuk membantu pengawas pembalikan. Juri Gaya harus melaporan suatu pelanggaran kepada Referee, pada kartu yang telah ditentukan, dengan rinci tuliskan nomor acara, nomor lintasan dan pelanggarannya.
 Starter (2)
1. Pemberi isyarat start, memiliki pengawasan penuh terhadap para perenang , dari waktu dimana referee mengalihkan para perenang kepadanya sampai lomba dimulai.
2. Starter harus melaporkan seorang perenang kepada referee yang menunda start, yang tidak patuh terhadap suatu perintah, atau atas kesalahan lainnya yang terjadi dalam start, tetapi hanya referee yang boleh menyatakan disqualifikasi kepada seorang perenang yang menunda, tidak mematuhi aturan atau melakukan kesalahan.
3. Starter, memliki kewenang untuk memutuskan apakah start telah dilakukan secara fair, persoalan ini hanya akan menjadi keputusan dari referee.
4. Dimana acara lomba akan dimulai, Starter harus berdiri disisi kolam dalam jarak mendekati 5 meter dari ujung tempat start, dimana para pencatat waktu dapat melihat dan mendengar tanda start dan perenang dapat mendengar tanda start.
 Ketua Pengawas Pembalikan (2 orang, 1 pada tiap akhir kolam)
1. Ketua Pengawas pembalikan harus memastikan bahwa pengawas pembalikan telah melakukan tugasnya selama kompetisi. Ketua Pengawas Pembalikan harus menerima laporan dari pengawas pembalikan apa bila ada pelanggaran dan segera menyampaikan kepada Referee.
 Pengawas Pembalikan (1orang, tiap akhir lintasan)
1. Satu pengawas pembalikan harus ditugaskan di tiap akhir lintasan pada tiap lintasan. Masing masing pengawas pembalikan harus memastikan bahwa perenang melakukan pembalikan menurut peraturan yang sesuai, dimulai dari awal tarikan tangan terakhir sebelum menyentuh dinding , dan mengakhiri dengan tarikan tangan lengkap setelah berbalik . Pengawas pembalikan pada sisi tempat start memastikan bahwa perenang menurut peraturan yang sesuai dari mulai start dan sampai akhir dari gerakan tangan yang pertama. Pengawas pembalikan pada sisi finish juga harus memastikan menyelesaika lomba sesuai dengan peraturan yang benar.
2. Dalam acara perorangan 800.M dan 1500.M, masing masing pengawas pembalikan tiap akhir lintasan harus mencatat jumlah Lap yang telah diselesaikan oleh perenang dalam lintasan itu, memberitahukan kepada perenang jumlah Lap yang masih tinggal yang harus diselesaikan dengan menunjukan Lap Card, peralatan semi otomatik bila itu digunakan, termasuk menunjukannya dibawah air.
3. Masing masing pengawas pembalikan pada sisi tempat start harus memberikan tanda peringatan kepada perenang dalam lintasannya , bahwa tinggal dua Lap + 5 meter akan berenang memasuki finish dalam nomor 800.M dan 1500.M perorangan itu. Tanda peringatan dapat diulang setelah pembalikan sampai perenang mencapai jarak lima meter ada tanda pada tali lintasan. Tanda peringatan itu boleh diberikan dengan bunyi bell atau peluit.
4. Masing masing pengawas pembalikan pada sisi tempat start harus memutuskan dalam acara estafet apakah perenang melakukan start dengan masih bersentuhan dengan starting platform disaat perenang terdahulu menyentuh dinding. Dimana peralatan otomatis digunakan, yaitu alat untuk perjurian start dalam estafet.
5. Pengawas pembalikan harus melaporkan setiap pelanggaran pada kartu yang telah ditetukan, secara rinci dituliskan nomor acara, nomor lintasan, dan pelanggarannya, kirimkan kepada Ketua pengawas pembalikan, yang akan segera meneruskannya kepada Referee.
 Ketua Pencatat Waktu (1)
1. Ketua Pencatat waktu menentukan posisi dari semua Pencatat Waktu dengan lintasan yang menjadi tanggungjawabnya. Pada tiap lintasan terdiri dari tiga pencatat waktu. Apa bila peralatan pencatat waktu otomatis tidak digunakan , harus ditambahkan 2 orang pencatat waktu. Salah satu dianatara mereka dapat langsung menggantikan seorang pencatat waktu yang stop watchnya tidak bekerja atau berhenti bekerja dalam acara yang sedang berlangsung,atau siap saja yang dikarenakan suatu alasan tidak dapat mencatat waktu. Bila menggunakan tiga (3) stopwatch digital perlintasan, waktu final dan kedudukan ditentukan oleh waktu.
2. Ketua Pencatat waktu, harus mengumpulkan kartu dari pencatat waktu pada tiap lintasan, yang menunjukan catatan waktu dan bila dianggap perlu memeriksa stopwatch nya.
3. Ketua Pencatat waktu harus mencatat atau menentukan waktu resmi pada kartu tiap lintasan.
 Pencatat Waktu
1. Setiap Pencatat waktu harus mencatat waktu dari perenang yang telah ditetapkan baginya. Stopwatch nya harus mendapat sertifikat, menyatakan bahwa itu benar memuaskan dari panitia penyelenggara.
2. Setiap Pencatat waktu harus hidupkan stopwatch pada tanda start, dan harus mematikan stopwatch bila perenang dalam lintasanya menyelesaikan lomba. Pencatat waktu boleh mendengarkan petunjuk dari Ketua Pencatat waktu untuk mencatat waktu di tengah jarak dalam lomba lebih panjang dari 100.M.
3. Segera setelah lomba pencatat waktu dari tiap lintasan harus mencatat waktu dari stopwatchnya pada sebuah kartu, memberikan itu kepada Ketua Pencatat waktu, dan minta untuk memeriksa stopwatchnya. Mereka tidak boleh clear (kembali NOL) stop watch, sampai mereka menerima tanda dari ketua pencatat waktu atau Referee untuk kembali NOL.
4. Kecuali kalau ada Camera Video digunakan sebagai pendukung, ini mungkin jadi kebutuhan untuk melengkapi tugas pencatat waktu walaupun peralatan perjurian otomatis digunakan.
 Ketua Juri Finish
1. Ketua Juri Finish, harus menetapkan posisi tiap Juri Finish dan akan menentukan kedudukan.
2. Setelah lomba, Ketua Juri Finish harus mengumpulan formulir hasil yang telah ditentukan dari tiap Juri Finish dan memastikan hasil dan kedudukan yang mana akan dikirimkan langsung kepada Referee.
3. Dimana peralatan otomatis digunakan untuk perjurian menentukan finish dalam lomba, Ketua Jury Finish harus melaporkan urutan finish yang telah dicatat oleh peralatan itu setiap setelah lomba.
 Juri Finish
1. Jury Finish harus ditempatkan pada tangga yang berjenjang naik dengan posisi segaris dengan finish, dimana mereka dapat sepanjang waktu, dapat memandangan dengan jelas area lomba dan garis finish, kecuali bila peralatan perjurian otomatis ditetapkan menjadi tugas mereka dengan menekan tombol, pada saat lomba telah selesai (finish).
2. Setelah setiap event, Jury Finish harus menentukan dan melaporkan kedudukan dari tiap perenang sesuai dengan tugas yang diberikan kepada mereka. Jury finish selain sebagai operator yang menekan tombol, tidak boleh bertindak sebagai pencatat waktu dalam acara yang sama.
 Pengolah hasil
1. Ketua pengolah hasil bertanggungjawab untuk memeriksa hasil dari cetakan computer atau dari hasil catatan waktu dan kedudukan dalam setiap event yang diterimanya dari Referee. Ketua pengolah hasil harus menyaksikan referee dalam menentukan hasil.
2. Pengolah hasil harus memeriksa pengunduran diri setelah seri atau final, memasukan hasil pada sebuah formulir resmi, membuat daftar dari semua rekor baru yang ditetapkan. Dan mengurus score (menghitung score) secara tepat.
- Pengatur Peserta (2)
- Personel start Salah (1)
- Pembawa Acara (1)
Para Juri masing masing harus membuat keputusan mereka secara otonom dan independen , kecuali apa yang telah ditetapkan oleh peraturan renang.
1.4 Nomor yang Dilombakan Dalam Olahraga Renang.

 Gaya bebas : 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
 Gaya Punggung : 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya Dada : 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya Kupu-Kupu : 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya Ganti Perorangan : 100 m (hanya dipertandingkan di kolam 25 meter), 200 m, 400 m
 Estafet Gaya Bebas : 4 x 100 m dan 4 x 200 m
 Estafet Gaya Ganti : 4 x 100 m (urutan: gaya punggung, gaya dada, gaya kupu- kupu, gaya bebas